Senin, 18 November 2019


SELF REGULATED LEARNING BAGI PESERTA DIDIK DALAM PENGGUNAAN GADGET.


                                                 

                                          ANTONHILMAN,S.Pd, M.Pd
 GURU SDN  08 TAROK DIPO KOTA BUKITTINGGI


Di zaman globalisasi saat ini, penggunaan media komunikasi berupa gadget (handphone, smartphone, laptop, tablet, note, mp3 dan lain-lain) sudah  hampir dimiliki oleh setiap  orang mulai dari yang tua maupun yang muda bahkan anak-anak usia 7-15 tahun sudah menggunakan dan mengerti akan  pengoprasian  fasilitas  gadget  (internet,  game,  sosial  media,  telepon  dan SMS).
Kemajuan  Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi  (TIK) ini memang memberikan  banyak dampak positif dan negative di saat yang bersamaan, terutama untuk anak yang masih dalam usia sekolah. Penggunaan Gadget secara berlebihan berpengaruh pada interaksi sosial anak terhadap lingkunganya internal (keluarga) maupun eksternal (lingkungan sekolah dan pertemanan). Selain itu, tanpa disadari seseorang yang sering manggunakan gadget dapat menyebabkan  terjadinya  kesenjangan sosial dalam bermasyarakat, dan yang lebih parahnya lagi bisa berakibat kepada perkembangan psikologis peserta didik tersebut.
Pintrich (1990: 4)  mengatakan bahwa peserta didik dapat memahami bagaimana mereka harus belajar, siswa mengetahui tentang bagaimana mereka memilih strategi dalam meregulasi dirinya dalam belajar (Self-Regulated Learning)Jadi, untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satu langkah yang dapat digunakan yanitu dengan melatih dan mengembangkan Self Regulated Learning (SRL) atau pengelolaan diri dalam belajar untuk mencapai tujuan dari pendidikan dan membantu peserta didik mengendalikan  pemakaian gadget secara berlebihan. 
Saat ini, penggunaan  gadget merupakan sebuah tuntutan trend. Penggunaan gadget pun kadang menjadi alasan  untuk menutupi rasa bosan karena jam pelajaran yang panjang. Banyak orang beranggapan bahwa gadget dapat diibaratkan sebagai sebilah pisau. Jika mahir menggunakannya secara tepat, pisau itu dapat membantu pekerjaan secara tepat dan cepat. Namun, pisau itu dapat melukai pemiliknya jika tak mahir menggunakannya.
Bandura (1997:67) dengan asumsi triadik resiprokalitas (triadic reciprocality) mengatakan bahwa terdapat tiga aspek determinan atau faktor yang berpengaruh dalam pengelolaan diri dalam belajar, yakni aspek diri, perilaku dan lingkungan. Disinilah letak pentingnya menanamkan sikap pengelolaan diri (Self Regulated) agar peserta didik bijak dalam menggunakan gadget, sehingga gadget bukan hanya untuk sekadar menampilkan eksistensi diri, gengsi, atau ikut ikutan mode saja tapi  bisa menjadi alat penunjang dalam proses belajar. pribadi setiap individu dalam memandang belajar untuk dirinya sendiri. (Zimmerman, 1990: 3 -17) menjelaskan bahwa self regulated learning menekankan pentingnya tanggungjawab personal dan mengontrol pengetahuan dan keterampilanketerampilan yang diperoleh
Penelitian dari para ahli psikologi, mengatakan bahwa yang mempengaruhi tumbuhnya Self Regulated Learning (SRL) adalah self efficacy dan dukungan social.  Menurut Bandura (1997) efikasi diri adalah keyakinan seorang individu mengenai kemampuannya dalam mengorganisasi dan menyelesaikan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan mendapatkan hasil positif. Faktor kedua adalah Dukungan sosial termasuk sebagai faktor lingkungan. Baron dan Byrne (2005;75) menyatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan secara fisik & psikologis yang diberikan oleh teman/anggota keluarga. Menurut Johnson & Johnson (1991:472) dukungan sosial berasal dari orang-orang penting yang dekat (significant others) bagi  individu yang membutuhkan bantuan misalnya di sekolah seperti guru dan teman-temannya. 

Dari uraian di atas tentang Self Regulated Learning (SRL) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.    Self regulated learning dapat digunakan sebagai sebagai dorongan dan kegiatan individu untuk mengelola pembelajarannya sendiri. Disisi lain self regulated learning dapat digunakan oleh sebagian guru/dosen sebagai model/strategi pembelajaran untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas.
2.    Penggunaan gadget akan lebih bermanfaat apabila siswa memiliki self regulated learning yang kokoh agar terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif yang akan muncul apabila tidak dikelola dengan baik.
3.    Penggunaan model pembelajaran yang berbasis gadget dapat digunakan sebagai sebuah strategi pembelajaran agar lebih menarik perhatian dari peserta didik.

Daftar pustaka
Bandura, A. (1997). Self Efficacy: The Exercise of Control. New York: Freeman
Baron, R. & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial edisi 10. Jakarta: Erlangga
Betz. 2004. Self Regulated Learning in High-Achiever Student, (online). (www. blogsome.com./2007/10/18/artikel-artikel-self regulated learning-styles/-20), diakses tanggal 28 Oktober 2011.
Hasella, M.O.(2013). Dampak penggunaan   smarthphone  di  kalangan pelajar. Universitas Lambung Mangkurat program studi ilmu komputer fakultas                             MIPA. http://www.slideshare.net/nur_ Anita92/metpen- 28928073.   Diakses   14 November 2014.
Johnson, D., Johnson, R., and Smith, K. (1991), Cooperative Learning: Increasing College Faculty Instructional Productivity, ASHE-ERIC Higher Education Report No. 4, Washington, DC: The George Washington University.
Pintrich, Paul et al. (1990). Motivational and self-regulated learning components of classroom academic performance, Journal of Educational Psychology.

Usman, Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Valle, A., Núñez, J.C., Carlos, J., Cabanach, R.G., GonzálezPienda, J.E., Rodríguez, S., Rosario, P., Cerezo, R., & Muñoz Cadavid, M.A. (2008). Selfregulated profiles and academic achievement. Psicothema, 20( 4), 724731
Wollfolk.  (2008).  Educational  Psychology. Active Learning Edition Tenth Edition. Boston: Allyn & Bacon.
Wahyudi, Johan (2015). Pemanfaatan Gadget untuk Meningkatkan MutuPembelajaran.http://www.kompasiana.com/johanmenulisbuku/pemanfaatan-gadget-untuk-meningkatkan-mutu-pembelajaran_55176aea813311cb669de670
Zimmerman, B. J. (1986). Becoming A Self Regulated  Learner.  Which  are  the  key subprocesses? Contemporary Educational Psychology, 11, 307313.
Zimmerman, B.J. (1990). Self Regulated Learning  And  Academic  Achievement: An  Overview.  Educational Psychologist,25 (1), 317.
Zimmerman, B. J & Bandura, A. (1994). Impact of self-regulation influence on writing course attainment. American Educational Research Journal.


2 komentar:

  1. Keren nih...gadget tak hanya sebagai untuk bermedia soail, namun bisa dimanfaatkan menjadi salah satu metode mengajar.

    BalasHapus
  2. Ilmunya bermanfaat sekali pak, terimakasih

    BalasHapus